PIC INDONESIA
  • HOME
  • Beranda
  • About Us
  • Tentang Kami
  • PIC Hub
  • MMin
  • Training Center
  • Resources
    • Weekly Resources
    • Gospel Resources
    • Letters for Family
    • Podcast
    • Leadership FAQs
  • Sumber Daya
    • Materi Mingguan
    • Injil
    • Surat untuk Keluarga
    • Podcast
    • FAQs Kepemimpinan
  • Newsletters
    • Training Center
  • Contact
  • Kontak
  • HOME
  • Beranda
  • About Us
  • Tentang Kami
  • PIC Hub
  • MMin
  • Training Center
  • Resources
    • Weekly Resources
    • Gospel Resources
    • Letters for Family
    • Podcast
    • Leadership FAQs
  • Sumber Daya
    • Materi Mingguan
    • Injil
    • Surat untuk Keluarga
    • Podcast
    • FAQs Kepemimpinan
  • Newsletters
    • Training Center
  • Contact
  • Kontak

g.i.f.t. blog

Sebuah Perjalanan Keluarga: Titik Awal

7/4/2020

0 Comments

 
Picture
SURAT KETIGA UNTUK KELUARGA

Keluarga yang terkasih,

Dalam dua surat terakhir saya, saya telah memilih beberapa cara yang penting untuk menyelesaikan konflik keluarga. Beberapa dari Anda telah berusaha mempraktekkannya karena Anda mengasihi pasangan Anda dan menghargai pernikahan Anda. Komitmen Anda terhadap pernikahan dan terhadap orang yang Anda kasihi membuat kami senang dan bersyukur bahwa Tuhan telah meletakkan kerinduan ini ke dalam hati Anda. Akan tetapi, masih ada beberapa yang mungkin masih bertanya-tanya mengapa konflik dalam pernikahan Anda tidak terselesaikan dengan cara yang Anda harapkan.

Izinkan saya menjelaskannya. Para Ibu, Anda telah membuat banyak kue untuk keluarga Anda. Saya yakin Anda tidak memasukkan bahan-bahannya secara sembarangan. Anda akan dengan teliti mengikuti urutan-urutannya, bahan mana yang dimasukkan terlebih dahulu dan seterusnya. Jika urutannya tidak benar, kuenya tidak akan jadi dengan baik dan akhirnya rasa kue tersebut menjadi tidak enak.

Para Ayah, Anda telah menyelenggarakan konferensi-konferensi atau seminar-seminar. Anda perlu menentukan tujuan, menentukan tanggal yang tepat, memastikan pembicaranya dan mengamankan tempatnya sebelum mengirimkan undangan. Maka perlu mengikuti sistem yang berurutan sehingga dapat membuat pekerjaan Anda efektif dan efisien. Tuhan menunjukkan pentingnya susunan/keteraturan dalam pasal yang pertama dalam Alkitab. Ketika semuanya telah tersedia untuk menyambut kehadiran ciptaanNya yang paling berharga, disaat itulah Tuhan menciptakan laki-laki dan wanita. Sangat jelas dari contoh-contoh tersebut bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum kita memiliki kesuksesan.

Berbagai pengalaman telah menunjukkan kepada kita bahwa ada hal-hal yang penting yang harus kita latih setiap hari sehingga hal-hal tersebut menjadi bagian dari karakter kita. Tuhan telah begitu mengasihi kita karena Dia telah membuat hal-hal yang benar-benar penting tersebut sangat sederhana dan sesuai kemampuan kita.

Dapatkah kita mengingat beberapa tahun pertama pernikahan kita? Hubungan itu begitu indah dan kita menghargai setiap momen yang kita miliki satu sama lain. Kita berbicara melalui telepon selama berjam-jam. Seiring berjalannya waktu, keindahan hubungan itu memudar dan kita tidak berharap untuk menghabiskan banyak waktu bersama. Berapa lama sekarang kita menghabiskan waktu saling berkomunikasi? Mengapa ini bisa terjadi?

Ini adalah kerinduan kami untuk membawa kembali momen-momen yang berharga tersebut. Ada 4 hal penting yang harus kita utamakan terlebih dahulu sebelum kita memulai untuk membangun kembali pernikahan kita. Saya akan memberikan dua poin terlebih dahulu hari ini dan dua lagi dalam surat saya yang berikutnya:

Point 1: MENGINGINKAN HUBUNGAN YANG ERAT DENGAN TUHAN

Carilah Tuhan karena kita mengasihi Dia dan bukan karena kita menginginkan Dia untuk memberkati dan membuat kita makmur. Pahami bahwa Tuhan menggunakan tantangan-tantangan, pencobaan-pencobaan, masalah-masalah, dan pengorbanan-pengorbanan untuk membentuk kita. Kita akan tahu jika motif kita mendekati Dia adalah benar ketika masalah dan tantangan hadir dalam hidup kita. Meskipun keadaan tidak menyenangkan, kita seharusnya merasakan kepastian dan damai Allah. Iman kita dan kasih kita kepadaNya harus bertambah setiap hari. Pada akhirnya, sistem nilai kita akan mencerminkan ajaran firmanNya. Begitu kita mampu memasukkan ajaran Firman Tuhan ke dalam hati kita, kita bukan hanya mengatakan tentang Dia kepada orang lain, tetapi juga akan mencerminkan Dia melalui cara hidup kita. Pelayanan kita demi Kristus akan kemudian menjadi jauh lebih efektif dan berkuasa. Tanya diri anda sendiri dengan jujur, apakah kita melakukan apa yang kita ajarkan kepada orang lain? Hal ini mengingatkan saya kepada sebuah cerita Alkitab yaitu cerita tentang Salomo.

Salomo bukan hanya sekedar orang yang berhikmat, tetapi orang yang paling berhikmat. Allah telah menjelaskannya bahwa dia bukan hanya orang yang paling bijak selama hidupnya, tetapi tidak ada seorangpun yang seperti dia dalam hal kebijaksanaan selama sejarah kehidupan manusia (1 Raja-raja3:12). Sungguh gelar yang luarbiasa yang dimiliki oleh Salomo. Gelarnya bahkan lebih istimewa karena diberikan kepadanya oleh Tuhan. Akan tetapi, dalam tahun-tahun terakhirnya, hati seorang manusia yang paling bijaksana berpaling daripada Tuhan (1 Raja-raja 11:4,6,9). Dia melakukan hal-hal yang dia katakan kepada rakyatnya untuk tidak lakukan. Jadi, jika dosa dapat menumbangkan manusia yang paling berhikmat, maka kita harus lebih waspada dalam cara kita hidup.

Jika kita ingin melakukannya dengan baik dalam kehidupan kita, kita harus melihat kepada Kristus. Dia telah mengajarkan kepada kita satu kata yang membuat segalanya menjadi berbeda. Kata itu adalah “TIDAK.” Orang yang bijak adalah orang yang setelah mempelajari ajaran Kristus, akan melakukannya dalam kehidupannya. Orang yang bodoh, sebaliknya, adalah orang yang setelah mempelajari ajaran Kristus, “TIDAK” melakukannya. Kata “TIDAK” membedakan orang yang bijak dan orang yang bodoh (Matius 7:24-27). Kristus mengambil kesempatan untuk melakukan apa yang telah Dia ajarkan.

Saya sering bertanya-tanya mengapa Yesus harus menghabiskan waktu selama 3 tahun di bumi sebelum Dia mati di atas kayu salib. Dia bisa saja datang dan mati di atas kayu salib tanpa harus melalui semua penderitaan. Yesus telah menunjukkan kepada kita pentingnya menjalani apa yang telah Dia ajarkan kepada orang-orang, terlepas dari penderitaan yang telah Dia alami. Dia telah membuka kuasa dibalik kehidupan yang sesuai dengan ajaran Firman Tuhan. Mari kita lakukan apa yang telah kita katakan kepada orang lain untuk lakukan.

Point 2: MENGAMPUNI DAN MEMOHON PENGAMPUNAN
Kita harus memperbaiki persepsi kita dan melihat pasangan kita dan anak-anak kita melalui mata kasih. Setiap kali mereka melukai hati kita, berusahalah untuk memahami pergumulan mereka dan membantu mereka, bukannya menjadi kesal dan marah. Kristus tahu bahwa dosa yang menyebabkan manusia bereaksi dengan tidak baik. Dia telah meminta kepada Bapa untuk mengampuni mereka yang telah menyalibkan Dia. Jika kita tidak mampu mengampuni pasangan kita karena kepahitan di masa lalu dan bersedia untuk memulai dari awal, akan sangat sulit untuk membangun kembali pernikahan kita.

“Berapa kali saya harus mengampuni pasangan dan anak-anak saya?” tanya Anda. Anda mungkin tidak akan suka jawabannya. Jawaban Yesus kepada Petrus ketika Petrus bertanya tentang hal ini adalah – “70 x 7 kali”. Artinya paling sedikit 490 kali (Matius 18:21-22). Ini seperti berkata “dengan tidak terbatas.” Tetapi mengapa kita perlu mengampuni begitu banyak sekali? Ini karena:

a. Allah sangat mementingkan hubungan.
b. Allah tahu bahwa kita menyinggung orang lain lebih daripada yang bisa kita bayangkan tetapi tetap ingin diampuni.
c. Allah menginginkan kita untuk membagikan kasih karunia yang telah kita terima dari Allah dengan cara selalu mengampuni orang lain.

Ketidaksediaan kita untuk mengampuni akan menyebabkan kepahitan yang membara dalam hidup kita, yang pada akhirnya mengacaukan pikiran dan persepsi kita. Ketika kita memiliki kepahitan, kita menjadi curiga dengan pasangan kita dan memikirkan yang paling buruk tentang mereka. Kita bahkan melekatkan motif yang buruk kepada perkataan baik atau sikap baik kita. Karena itu, kita telah melihat kurangnya pengampunan dalam pernikahan akan mengakibatkan:

a. Mengurangi keinginan kita untuk memperbaiki pernikahan kita.
b. Menghilangkan semangat kita ketika berusaha untuk membangun kembali pernikahan kita.
c. Mencegah kita untuk melihat hal yang baik dalam pasangan dan anak-anak kita.
d. Membuat kita tertekan dengan terus menerus mengeluarkan sisi buruk kita.
e. Merusak hubungan melampaui kemampuan untuk rekonsiliasi.

Jika kita ingin membangun kembali pernikahan kita, kita harus mengampuni pasangan kita berulang ulang kali…………

RANGKUMAN:

Para suami– Jangan menuntun keluarga Anda dengan menuntut dan mengendalikan istri Anda karena Anda dipanggil untuk menjadi kepala dalam keluarga. Pimpin dengan kerendahan hati dan kasih kepada istri dan anak-anak Anda. Pemimpin yang sejati adalah berkorban dan memberikan yang terbanyak.

Para istri– Allah telah memberikan kepada Anda banyak kemampuan, seringkali lebih dari suami Anda. Hal ini dikarenakan peran Anda dalam hidupnya. Anda adalah penolong bagi dia. Itu adalah hak istimewa. Lakukan dengan baik.

MEMBANTU SESAMA: Berbagi dengan beberapa keluarga (audio atau video call) pada area ini:

a. Ada banyak sekali kualitas baik yang dapat ditemukan dan dipelajari didalam Kristus. Namun, Dia hanya menunjukkan SATU kualitas karakter yang Dia ingin agar kita pakai (untuk belajar dariNya). Menurut Anda, mengapa karakter/sifat ini begitu penting bagiNya untuk dipilih? Diskusikan. (Sifat karakter ini disebutkan dalam Matius 11).

b. Untuk 30 hari ke depan, saya akan mencoba untuk tidak marah atau frustasi dengan pasangan saya. Melainkan, saya akan memilih untuk mengampuni pasangan saya ketika dia melakukan kesalahan dan akan meminta maaf jika saya melakukan kesalahan. Hitunglah hari hari dan pada akhir setiap 10 hari, bagikan dengan kelompok Anda kemajuan yang telah Anda buat.

​
Dengan kerendahan hati dalam Kristus,
Pdt. Thomas dan Ibu Pamela Teh
0 Comments



Leave a Reply.

    penulis

    Pdt. Thomas dan Ibu Pamela telah terlibat dalam pelayanan trasformasi hidup dan konseling pribadi. Selama lebih dari 22 tahun, mereka telah terlibat dalam seminar-seminar untuk membantu para pasangan dan keluarga di Indonesia, Malaysia dan Singapura.
    Pengalaman langsung dan prinsip-prinsip Alkitabiah memberikan mereka reputasi yang baik untuk membimbing dan menuntun para pasangan melalui penyelesaian konflik pernikahan dan keluarga.

    RSS Feed

Home
​About Us
​Pic Hub
MMin
Training Center
Resources
Trainings
Newsletters
Contact
Resources
- Gospel Resources
- Letters for Family
- Podcast
- Leadership FAQs
Trainings
- English Training
- Religious Training

Follow us on Social Media

Website: www.picindonesia.org
Contact Number: +62813-7002-4940
Email: [email protected]
WhatsApp #: +62 812-1524-9079​
Office Number: (0622) 7556074
Indonesia Headquarters
Jl. Kapten M.H. Sitorus, Kompleks Griya Sitorus Permai No.B15 Pematangsiantar, Timbang galung, Kec. Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara 21144, Indonesia 

International Correspondence Address:
360 Dunearn Rd Singapore 299552
Halaman Muka
Tentang Kami
PIC Hub
MMin
Training Center
​Sumber Daya
Newsletters
Kontak
Sumber Daya
- Injil
- Surat Untuk Keluarga
- Podcast
- FAQs Kepemimpinan
Website: www.picindonesia.org
Contact Number: +62813-7002-4940
Email: [email protected]
WhatsApp #: +62 812-1524-9079​
Office Number: (0622) 7556074
Indonesia Headquarters
Jl. Kapten M.H. Sitorus, Kompleks Griya Sitorus Permai No.B15 Pematangsiantar, Timbang galung, Kec. Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara 21144, Indonesia 

​
International Correspondence Address:
360 Dunearn Rd Singapore 299552​